Senin, 28 Februari 2011

Resensi Waking Lazarus

Judul Buku : Waking Lazarus
Pengarang : T. L. Hines
Penerbit : P.T. Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Pertama
Tebal : 387 halaman

Anda suka kejutan? Waking Lazarus mungkin kejutan itu. Bermula dari seorang bocah delapan tahun bernama Jude Allman yang pulang memancing bersama ayahnya di sebuah danau es lalu terperosok dan tenggelam. Gelap. Semuanya gelap.

Semua orang menganggapnya telah mati ketika ia dapati dirinya kembali ke dunia. Semua orang tercengang ketika data medis menyebutnya tak bernyawa lagi tapi kini berjalan di tengah mereka. Hal itu dua kali dialaminya dalam hidup membuat ia menjadi selebriti sekaligus orang aneh.

Tak kuat dengan status yang mengganggu privacynya itu ia lari ke sebuah kota dan memilih hidup menyendiri dan bekerja sebagai tukang sapu di sebuah sekolah. Ia pun menukar namanya jadi Ron Gress. Ia merasa nyaman menjadi orang lain dan dianggap normal. Ia sendiri sebenarnya bingung dengan misteri kematian dan kebangkitannya itu.


Peristiwa demi peristiwa mengerikan kemudian secara beruntun terjadi di kota tempat ia tinggal tersebut. Anak-anak hilang di kotanya oleh suatu aksi penculikan penuh misteri. Ia semakin gelisah dalam peran samarannya di kota kecil itu. Apakah ia bertanggung jawab atas peristiwa-peristiwa itu? atau itukah alasannya ia selalu bangkit setelah mati?

Cerita non fiksi yang ditulis TL Hines ini memang fantastis dan penuh kejutan. Ia mampu menulisnya dengan luar biasa sehingga kita susah menebak akhir sebuah petualangan seorang psikopat yang penuh misteri. Siapa psikopat sebenarnya di kota itu? Dan kita terhenyak ketika tahu di ujung cerita yang penuh kejutan itu. Seperti apa teka-teki itu? Waking Lazarus jawabnya.***
Jude Allman, seorang lelaki tidak biasa, yang dalam perjalanan hidupnya mengalami kejadian yang luar biasa. Kematian dan kebangkitan sebanyak tiga kali merupakan suatu keanehan dalam hidupnya. Kematiannya yang pertama dialaminya saat berusia 8 tahun, kali kedua saat berusia 16 tahun, dan yang ketiga saat berusia 24 tahun. Setelah kematian dan kebangkitannya yang pertama, Jude Allman berubah menjadi selebriti di kotanya. Semenjak itu hampir semua orang mengenalnya. Sejak saat itu muncul keanehan-keanehan dalam hidupnya.
Kenyataan hidup akan kematian hingga tiga kali tidak membawanya dalam kehidupan yang normal. Goncangan akan pertanyaan dari berbagai pihak, terutama wartawan, telah membuatnya tertekan. Bayangan demi bayangan terus menghantuinya, hingga membuatnya memutuskan untuk hidup menyendiri di sebuah kota. Penyamaran pun dilakukannya demi mendapatkan ketenangan hidup. Kehidupan lama ia tinggalkan, dan ia bekerja sebagai petugas kebersihan di suatu sekolah. Bahkan, ia mengubah identitas menjadi seorang Ron Gress. Pengalaman masa lalu telah membuatnya menjadi seseorang yang selalu menutup diri. Kehidupan demi kehidupan ia jalani dalam keterasingan.
Dalam pengasingannya itu banyak konflik batin terjadi dalam dirinya yang terus bergelut dalam ingatan masa lalu dan bayang-bayang kematiannya. Kedatangan seorang gadis misterius bernama Kristina yang secara gamblang mengetahui masa lalunya sebagai Jude Allman, merupakan awal masalah pengasingannya. Tak berhenti di situ, peristiwa-peristiwa aneh dan misterius terus menghantui hidupnya dan orang-orang terdekatnya. Anak hilang secara misterius di kotanya, termasuk anaknya.
Pertemuannya dengan ayahnya, William Allman pun menjadi sepenggal cerita dramatis yang kembali menguak masa lalunya tentang seorang Jude Allman, ayah, dan ibunya. Kejadian itu membuka memori masa lalu seorang Ron Gress, sebelum dan sesudah ia mengalami kematian dan kebangkitannya. Di sini lah ia menyadari, bahwa sejak awal dirinya memiliki kelebihan penglihatan supranatural yang dapat melihat kematian orang lain. Pada akhirnya kelebiahan itu membawanya menjadi seorang penolong dan seorang penyampai pesan. Di tengah kesadarannya akan misteri hidup itu, Jude Allman kembali mengalami kematian dan kebangkitan yang keempat kalinya saat berusia 32 tahun. Hal itu dialaminya tepat selisih 8 tahun dari kematian sebelumnya. Selisih yang tanpa disadari terprogram secara rapi sejak kematiannya yang pertama. Seperti kematian-kematian sebelumnya, Jude Allman kembali bangkit dan hidup lagi.
Gambaran tentang tokoh-tokoh dalam buku ini berhasil dilahirkan penulis secara sempurna tanpa menyulitkan para pembacanya. Hal ini tentu menciptakan imaginasi yang hebat dari pembaca. Pembaca seolah-olah diajak menyelami karakter tokoh yang ada. Selain itu, penulis juga sangat pandai menjelaskan secara detail peristiwa demi peristiwa dan latar tempat dengan begitu lugas. Cara penuturan penulis yang demikian ini, membuat para pembaca seakan dekat dengan cerita yang ditawarkan oleh penulis. Hal tersebut membuat buku ini menjadi bacaan yang terkesan ringan dan mengasyikkan. Ketepatan dan kecerdasan penulis dalam menyampaikan tulisannya mengenai beberapa hal rumit tersebut, membuat buku ini menjadi bacaan dengan kemasan yang menarik dan tetap berbobot.
Kehebatan imaginasi penulis telah mengilhami terbentuknya penggambaran tiap cerita dalam buku ini. Rasa penasaran pembaca muncul secara perlahan-lahan, sehingga pembaca turut menebak-nebak dan berspekulasi terhadap kelanjutan cerita dari buku ini. Artinya, penulis mampu mempertahankan rasa keingintahuan pembacanya secara cerdas melalui kata-kata magicnya
Novel ini telah mampu menyampaikan pesan mengenai perjalanan hidup. Satu pesan yang dapat menginspirasi kita, bahwa masa lalu adalah sebuah bagian dari perjalanan hidup yang tidak mampu kita hindari. Bayangan masa lalu tidak akan pernah hilang dari kehidupan kita. Kita tetap lah merupakan bagian dari masa lalu dan masa lalu merupakan bagian dari diri kita pula. Trauma atau rasa takut akan bayangan masa lalu, haruslah menjadi bagian dari pembelajaran diri untuk berbuat lebih baik dalam kehidupan selanjutnya. Seperti halnya paranoid dan penglihatan terhadap kematian yang dialami Jude Allman, sebenarnya bukan merupakan suatu penyiksaan. Akan tetapi, justru dapat menolong dan menguak misteri-misteri seseorang. Itulah sebabnya hal-hal di dunia ini yang sebenarnya tidak kita inginkan, menjadi kekuatan yang begitu bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting